Sebagian besar pengidap autisme tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain. Ketika sedang berbicara, mereka akan menatap lawan bicaranya sebentar lalu menghindari tatapan tersebut. Sering kali mereka lebih nyaman untuk bermain sendiri. Berikut ini adalah beberapa pola perilaku khas yang biasanya ditunjukkan oleh anak dengan autisme: Marah, menangis, atau tertawa tanpa alasan yang jelas. Hanya menyukai atau mengonsumsi makanan tertentu. Melakukan tindakan atau gerakan tertentu secara berulang, seperti mengayun tangan atau memutar-mutarkan badan. Anak autis biasanya mengalami kesulitan komunikasi baik komunikasi isyarat (non verbal) maupun komunikasi berbahasa (verbal). Anak autis kurang memahami pembicaraan sehingga terlihat seolah-olah seperti anak dengan gangguan pendengaran.
Bagaimana cara berkomunikasi dengan anak yang menderita autism?
Nah, berikut adalah beberapa strategi sebagai cara membangun komunikasi yang dapat dicoba, antara lain:
- Tiru Anak. …
- Bahasa Visual. …
- Gestur Tubuh. …
- Menuliskan Kata di Label. …
- Beri Ruang Komunikasi. …
- Sederhanakan Bahasa yang Digunakan.
Pertama, memiliki wajah yang lebih lebar, termasuk mata yang lebih lebar. Kedua, bagian tengah wajahnya lebih pendek, termasuk pipi dan hidung. Ketiga, memiliki ukuran mulut yang lebih lebar dan Philtrum, wilayah antara hidung dan bibir. Autisme ringan didiagnosis sebagai gangguan spektrum autisme tingkat 1. Artinya, seseorang tidak memiliki ciri-ciri autisme yang kuat dan membutuhkan tingkat dukungan yang lebih rendah dibandingkan orang autis lainnya.
Masalah komunikasi yang sering terjadi pada anak dengan kondisi autisme adalah mengalami kesulitan saat bicara, membaca, menulis, dan mengerti bahasa isyarat. Misalnya, melambai atau menunjuk. Kondisi inilah yang membuat anak merasa kesulitan memulai komunikasi dan mengerti maksud perkataan dari orang lain.
Anak dengan autisme sebenarnya juga mengerti perintah, jadi buatlah mereka melakukan sesuatu sesuai dengan perintah. Psikiater dan Ketua Yayasan Autisma Indonesia dr. Melly Budhiman mengatakan bahwa dengan terapi yang optimal, anak autis dapat pulih dan hidup normal. “Kalau ditangani sejak dini, betul-betul ditangani dengan baik, dia berkembang dan gejala-gejalanya makin berkurang.
#autism
#autisme
#autismspectrumdisorder