
Distribusi Komplementer merupakan ciri-ciri fonetis yang mengarah pada terima atau tidak terimanya suatu gabungan bunyi oleh masyarakat penuturannya. Adapun Vokal dan Konsonan Bahasa Jawa, secara ringkas diuraikan sebagai berikut:
- Fonem Vokal
Bunyi vokal dibedakan berdasarkan posisi lidah dalam mulut, bentuk bibir, dan tingkat pembukaan mulut.
Bunyi vokal dalam bahasa jawa ada sepuluh yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ε/, /ә/, /ʊ/, /ͻ/, dan /I/. Sedangkan fone, bahasa jawa ada enam yaitu [a], [i], [u], [e], [o], dan [ͻ]. Serta simbol fonetik ada sepuluh yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ε/, /ә/, /ʊ/, /ͻ/, dan /I/.
- Fonem Konsonan
Konsonan merupakan bunyi yang timbul akibat udara yang keluar dari paru-paru melalui rongga mulut dan rongga hidung. Yang terpenting dalam konsonan adalah daerah artikulasi dan cara artikulasi.
Ø Bunyi Bilabial, yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan oleh kedua bibir yang saling menyatu. Yang termasuk bunyi bilabial yaitu [b], [p], [m], dan [w].
contoh: -biyung [biyʊŋ] -rebab [rәbab] -anteb [antәb]
-palsu [palsu] -sapi [sapi] -karep [karәp]
Ø Bunyi Dental atau Alveolar, yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan oleh daun lidah yang menempel gigi/gusi depan atas bagian dalam. Yang termasuk bunyi dental yaitu [d], [t], [s], [n], [r], dan [l].
contoh: -adil [adɪl] -babat [babat] -wekas [wәkas]
-apal [apal] -reged [rәgәd] -sikil [sikɪl]
-nakal [nakal]
Ø Bunyi Retrofleks
adalah bunyi yang dihasilkan oleh pelepasan ujung lidah bagian bawah yang menempel atau menyentuh langit-langit keras karena hembusan udara dari paru-paru.
Contoh: -dhawuh [ɖawʊh] -godha [goɖɔ]
-thuthuk [ʈuʈʊʔ] -pathi [paʈi]
Ø Bunyi Palatal, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh pelepasan daun lidah yang menempel pada langit-langit keras yang disertai hembusan udara dari paru-paru. Yang termasuk bunyi palatal adalah [j], [c], [z], [y], [ʃ], dan [ɲ].
Contoh: -jipuk [jipʊʔ] -lunyu [luɲu] -cekel [cәkәl]
-pacul [pacʊl]
Ø Bunyi Velar, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh rongga tenggorokan. Yang termasuk bunyi velar adalah [g], [k], [x], dan [ŋ].
Contoh: -gedhe [gәɖә] -kawat [kawat] -ngilo [ŋilo]
Ø Bunyi Glotal, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh pita suara tertahan di tenggorokan. Yang termasuk bunyi glottal yaitu [h] dan [ʔ].
Contoh: -tahu [tahu] -takwa [taʔwa]
-dhahar [ɖahar] – bapak [bapaʔ]
- Konsonan Homogan
Konsonan homorgan adalah konsonan yang berasal dari satu daerah artikulasi. Seperti bunyi [b] dan [p], [f] dan [v], [d] dan [t], [ɖ] dan [ʈ], [j] dan [c], dan [g] dan [k].
Contoh : -bubut [bubʊt] >< puput [pupʊt]
‘cabut’ ‘putus’
-bakul [bakʊl] >< wakul [wakʊl]
‘penjual’ ‘tempat nasi’
- Fonem Khas Bahasa Jawa
- Bunyi Aspirat
Semua bunyi hambat bersuara dan takbersuara dalam bahasa jawa cenderung diikuti bunyi aspirat, yaitu bunyi frikatif glottal takbersuara, atau bunyi [h].
Contoh: -bapak → [bʰapʰaʔ]
-sapa → [sɔpʰɔ]
-ketan → [kәtʰan]
-adus → [adʰʊs]
-adhi → [aɖʰi]
-thuyul → [ʈʰʊyʊl]
-jembar → [jʰәmbʰar]
-ucul → [ucʰul]
-gulu → [gʰulu]
- Bunyi Pranasal, yaitu bunyi yang mendahului nasal.
Contoh: -bali → [ᵐbali]
-boten → [ᵐboten]
-gresik → [ᵑgʰrәsɪʔ]
- Diftong dan Monoftong
Ø Diftong atau Vokal Rangkap
Diftong merupakan deret dua fonem vokal yang berbeda yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Contoh: danau, pulau, kerbau dsb.
Bunyi [au] pada contoh tidak dapat dipisahkan menjadi *dana-u, *da-na-u, *pula-u, *pu-la-u.
Ø Monoftong atau Vokal Tunggal
Contoh: danau → dano satai → sate
Pulau → pulo gulai → gule
- Gugus Konsonan (Klaster)
Klaster adalah dua konsonan yang berbeda berderat dan membentuk satu kesatuan.
Contoh: -[bl] → blirik, blarak, bleseg
-[pr] → priya, prentah, prawan
-[gr] → griya, grendhel, grudug
-[ky] → kyai, mangkya
-[sw] →swiwi, swara, swargi
#phonetic
#phoneme