Hari lebaran di negeri kita selalu dirayakan dengan penuh sukacita. Semua orang berkumpul, bahkan dari jau datang agar bisa bertemu dengan keluarga. Maka mudik untuk kepentingan lebaran menjadi sebuah kebiasaan yang sudah mendarha daging turun temurun.
Berkumpul dengan keluarga dan semua anggotanya selalu dibarengi dengan makanan-makanan lezat khas lebaran. Hal ini akan selalu diupayakan karena lebaran dirayakan sekali dalam satu tahun.
Kali ini ada sekelumit tulisan mengenai hidangan lebaran yang selalu tersedia di keluarga-keluarga di Indonesia. Pertama adalah hidangan lebaran di Bandung. Saya sudah berkali-kali menyicip hidangan lezat di hari lebaran resep ala mertua yang selalu ada saat lebaran, Yaitu kornet daging, gulai kambing, soto bandung. Dan tak lupa potongan cabe dalam larutan cuka. Soto Bandung sangat terkenal di dataran tanah Sunda, karena mengandung aspek peranakan di dalam nya yaitu potongan-potongan lobak. Soto daging dengan lobak hampir kita tidak pernah temui kecuali di Bandung. Rasanya sangat segar juga gurih. Untuk kornet, ibu mertua sudah sering membuat hidangan ini dan resep didapat turun temururn dari buyut.
Yang kedua adalah hidangan lebaran ala kota Lampung. Kebetulan saya banyak berteman dengan teman-teman dari Lampung sehingga sayapun bisa berkesempatan mencicip salah satu kue hidangan lebaran yang saat itu dibawakan teman. Kalau nama sebeanrnya adalah lapis legit namun berbeda dengan lapis legit umumnya. Kue ini terbuat dari hanya telur dan gula. Rasanya sangat manis dan gurih. Untuk hidanga lebaran lainnya, masyarakat Lampung juga suka menyediakan Pempek Palembang saat lebaran. Pempek Palembang di Lampung agak sedikit berbeda dengan Pempek Palembang. Bentuknya lebih panjang dan kecil. Teksturnya sangat berbeda, hampir mirip puding. Namun rasanya masih otentik pempek Palembang.
Secara umum hidangan lebaran di Indonesia adalah opor ayam, rendang daging, lontong dan sebagainya. Untuk di kota Malang kelahiran saya, hidangan lebaran pernah mengalami pergeseran. Dulunya tidak pernah tersedia ketupat atau lontong di hari pertama lebaran. Ketupat dan lontong baru bisa kita temui pada minimal hari ke 5 atau 7. Namun belakangan masyarakat Malang sudah menyediakan ketupat dan lontong sejak hari pertama Lebaran. Lauk ketupatnya adalah sayur labu atau manisah kemudian telur bumbu petis. Hidangan ini kerap kali disebut Lontong Cap Go Meh. Dan juga hidangan lebaran nusantara seperti opor, rendang, gula dan lain-lain yang sering juga terhidang di meja-meja keluarga Jawa Malang.
Yang terakhir ini adalah hidanga Lebaran di keluarga Ambon. Keluarga orang tua, tete dan nenek saya di Pulau Buru. Sup sayuran dan gado-gado adalah hidangan lebaran termewah bagi saudara-saudara kami di Ambon. Hal ini karena banyak bahan baku yang harus didatangkan dari Jawa. Seperti misalnya kol, bunga kol, daun selada, wortel, daun bawang. Untuk membuat gado-gado yang sudah tersedia di sana adalah kacang tanah, ketimun, tauge, dan lontong. Mereka masih harus menyediakan (mengimpor) kerupuk, kol, kecap. Betapa cukup berjuang untuk mendapatkan dua hidangan ini ke meja untuk lebaran. Sehingga dua hidangan ini menjadi hidangan termewah dan patut disediakan saat lebaran. Karena lebaran hanya satu kali dalam setahun.