Pesawat yang kutumpangi kala itu, Lion menuju Yogyakarta.  Tadinya akan landing 30 menit lagi. Biasanya Juanda Yogyakarta ditempuh satu jam saja. Itu menurut pramugarinya saat dia berceloteh sambil nunjukin pelampung nya. Baru inget seorang teman sempat sms suruh ngembat pelampung di pesawat. Jiaahh..

Pemandangan dari langit Yogyakarta memang seger. Banyak hijau-hijuanya, termasuk biru-biru dari segara Kidul milik mbak Nyai Roro Kidul yang cukup melegenda. Seiring itu dilanjutkan dengan pucuk Gunung Merapi, gunung yang notabene milik mbah Marijan. Jadi ingat extra jos saat itu. Pucuk segitiga yang muncul di tengah-tengah awan padat menunjukkan betapa tingginya Gunung yang abis meluluhlantakkan masyarakat seputar Yogyakarta. Namun tiba tiba kembali lagi pemandangan biru, lautan Segara Kidul milik mbak Roro. Loh.. perasaan jadi nggak enak yah. Mual-mual koq jadi menerpa. Nggak seperti biasanya begini naik pesawat mual-mual. Ciyee sombong sekali, emang naik pesawat berapa kali. Hahah

Lah ituh..bolak-balik kulihat Gunung Merapi kemudian kembali disusul dengan pemandangan Segara Kidul. Berkali-kali nggak habis-habis sampai mual mau muntah. Duh Gusti..please anak saya masih kecil-kecil, itu doaku saat itu. Perasaan begitu dahsyat berkecamuk. Ini pesawat koq cuma muter nggak turun-turun. Sudah 8 kali kuhitung pesawat yang kutumpangi ini berputar-putar di langit Yogyakarta. Beberapa penumpang sudah mulai gelisah dan berteriak Allahu Akbar hingga duh Gusti seperti aku.

Namun akhirnya pesawat mulai mendekat landasan. Aku yang dari tadi nunduk mendekat kursi depan karena mualku yang nggak habis-habis akhirnya melihat daratan dari jendela pesawat di sebelahku. Langsung kuberucap Alhamdulillahhhh sepanjang-panjangnya.. Seperti jalan kenangan aja.

Para penumpang pun mulai berkemas-kemas saat pesawat sudah menghentikan mesinnya dan para pramugari sudah memberikan aba-aba agar segera mengemasi bagasi. Termasuk diriku yang dari tadi cuma cemas-cemas ingat anak dan suami, eheh..

Setiba di bandara Adi Sucipto, para penumpang termasuk akyu jalan menuju arrival gate dengan penasaran dan berkeringat dingin.. karena muncul pertanyaan, ada apa dengan pesawat tadi. Koq muter-muter nggak berhenti-berhenti di udara.

Sebuah pertanyaan klise ternyata, mungkin cuma aku yang nggak paham adat, itu bandara adalah bandara militer. Sehingga semua pesawat mau naik atau turun harus ijin. Kalau nggak diijinkan ya teteup muter di atas sono.

Astagah..