Ada sebelas kucing suka nongkrong di depan rumah. Eitts jangan salah, mereka bukan kucingku, tapi juga bukan kucing garong. Mereka hanya kucing jalanan sehingga tidak satupun diantara kesebelasnya memiliki nama resmi. Sehingga kadang kita di rumah memanggilnya hanya dengan kondisi fisiknya. si telon (berbulu tiga warna), si putih, si kuning, si keple. Si keple itu kucing betina yang jalannya agak terseok.
Diantara ke 11 kucing itu yang kutau hanya ada 2 yang betina, si telon sama si keple. Mungkin karena daya tarik si telon yang lumayan menarik, nggak tau menarik dari sudut pandang perkucingan atau gimana, si telon ini banyak dikejar-kejar oleh 9 kucing jantan yang lain. Yang cukup intensif mengejar si telon adalah si putih dan si kuning. Dua kucing jantan ini bertubuh besar banget hampir seukuran cempe. Aku juga gak tau siapa pemilik dua kucing super ini. Dari yang kulihat kucing-kucing ini seperti dipelihara bener-bener sama pemiliknya.
Na si telon ini emang bener-bener bikin kedua kucing-kucing jantan ini klepek-klepek. Mereka setiap hari berebut dan bertengkar. Eantah antar dua jantan, atau malah pertengkaran yang melibatkan cinta segitiga. Ciyeh..u
Si telon juga nggak akan grusa-grusu memilih mana yang mana yang akan menjadi kekasihnya, secara dia akan memilih bibit bebet dan bobot. Itulah kenapa dua kucing jantan yang gede ini pada kepingin menarik perhatian si telon, mereka hampir tiap hari datang ngapel si telon. Kadang malah membawa buah tangan, kadang ikan asin, pindang, kerupuk udang, dan atau tulang ayam. Entah darimana mereka dapatin berbagai cinderamata itu. Tapi yang jelas hal ini membuat si telon bingung, mau milih oleh-oleh yang mana. Lah abis dibawaainnya bermacam-macam rasa, kari ayam, bakso, udang dan sapi lada hitam. Kayak mi instan aja.
Si kuning dan si jantan nggak mau tau, yang penting kekasihnya bahagia. Nah karena si telon hanya memilih satu, dia akan melihat performance dua kucing gede ini sekaligus dengan bawaaannya. Akhirnya keputusan si telon jatuh ke si kuning. Dua kucing jantan ini sama besarnya tapi buntut si kuning suka mengembang seperti bulu kucing anggora, sehingga si telon lebih memilih si kuning yang jauh lebih menarik dan suka ngobrak-abrik tempat sampah untuk dapatin oleh-oleh buat si telon.
Nah setelah pilih-pilih memang pilihan jatuh pada si kuning. Si kuninglah yang setiap kali nungguin si telon, duduk-duduk santai di bawah pohon pisang. Mungkin mereka bercengkerama, terdengar dari ekspresinya. Mereka saling pandang dan kadang nyakar. Wah..nyakar??
Mbuh wes kemana arah hubungan perkucingan ini. Salahnya lagi, kenapa aku memperhatikan kucing-kucing itu?
!@#$%^&**)(