Ribet Finger Print

Anda tau finger print atau check clock? Selama berbulan-bulan bahkan sudah menginjak tahun ke 3, urusan finger ini bikin guwe sewot. Dari suaranya saja membuat telinga ini jadi geli-geli gimana gitu. Beberapa mesin check clock yang lain  nempel di dinding-dinding kampus tersebut bisa jadi menjadi saksi bisu tapi bicara satu kalimat ‘Masukkan jari anda’ dan ‘Verifikasi sukses’.  Dia bisu karena hanya mendengar kita menggerutu. Kadang itu si mesin finger ini bilang ‘Waktu scanning terlampaui’ yang menunjukkan bahwa mesin ini gagal menscan jari-jari guwe.

Saat lain guwe pusing karena sudah 7 kali masih saja berbunyi ‘waktu scaning terlampaui’. Secara kadang nyampe kampus yang kebelet pip*s duluan. Dan mesin yang nempel tembok itu sama sekali tidak mau diajak bekerja. Dianya yang diem aja nempel di tembok maen kedip. Dia tidak mau diajak cepat. Belum lagi yang diantri orang di belakang. Bukannya kita lagi yang menggerutu, malah orang lain yang pada ngedumel, dibilang aneh-aneh. Masukkan jari kaki aja mbak. Lhah!

Emang sosialisasi itu perlu, apalagi hubungannya dengan mesin berprogram ini. Nah gara-gara sosialisasi yang kurang mantep, aku dan teman-temanku jadi termakan gosip-gosip mahal. (Biasanya murah) Soalnya telat sedikit, 3 menit misalnya, gaji langsung dipotong 35 ribu, kalau nggak finger sehari dipotong 50 ribu. Beeuddzz.. Jadi miskin dah! Karena ternyata banyak sekali teman-teman kampusku yang rumahnya sangat jauh. Yang tadinya harus berangkat dari rumah pukul 7 misalnya maka harus dirombak ulang dengan berangkat dari rumah jam 6 pagi. What, jam 6 pagi??

Finger masuk jam 7.30 itu sebenarnya tidak akan memberatkan, tapi kalau harus tepat waktu dan sangsi potongan sebanyak itu yang bikin aku dan temen-temen jadi kewalahan. Banyak yang mengeluh nggak sempat mempersiapkan sarapan untuk diri sendiri dan keluarga. Pagi-pagi buta sudah bangun dan mempersiapkan keluarga dan semua yang akan berangkat pagi. masih aja belum bisa memenuhi standar masuk jam 7.30. Walhasil protes-protes mengalir saat akhir bulan teman-teman sudah menerima gaji yang terpotong ludes gegara terlambat. Hahahay..

Lucunya kalau kita masuk sebelum jam 7.30 tidak ada reward, padahal sangsinya ketat. Yang kutau bila terbit sebuah aturan dengan sangsi, maka harus pula ada reward bagi yang berprestasi. Ini mah engga. Yang datang kepagian dijarno ae..khe khe khe.. Apalagi yang pulang kesorean ngak digubris. Wah kecian cekali dwong..! Nah hal-hal seperti itu yang kadang luput dari pemikir-pemikir dan pengambil kebijakan. Belum lagi yang habis finger langsung kabur. Yampun, kalau ini mah nggak bisa diampuni. Lha tapi siapa juga yang mau ngontrol ratusan dosen dan staff itu?

Rektor ta??

Mbuh kah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *