Terdapat banyak macam dari peristiwa sosial yang terjadi di ruang atau tempat sidang sebagai institusi sosial di Amerika, Inggris, dan Australia. Ruang sidang sebagai peristiwa sosial yang dilihat dari perspektif kacamata ilmu bahasa adalah pemerintah dengan jumlah yang besar dengan sangat berhati hati dalam berbahasa. Sebuah ruang sidang termasuk orang didalamnya seperti hakim, pengacara, dan para pasukannya. Peraturan berbicara dari peserta lain, hanya saja juga terikat dengan batasan konvensional yang cukup jelas.
Selama pemeriksaan silang saksi, hakim harus mulai memutuskan bait dari Spenser “The Faeri Queen”, kecerdasannya dianggap sangat aneh oleh orang sekitarnya. Putusan hakim harus difokuskan pada topik yang nantinya bisa disetujui bagi semua pihak.
Peserta lain mungkin memiliki peran perihal berbicara kepada mereka. Anggota juri, seperti tak terlihat, harus diamati, tidak seperti penonton yang dapat mengambil pose sehubungan dengan proses persidangan, termasuk kebosanan, juri terlihat tertarik dan mengikuti prosesi dengan serius. Sementara itu pada kesempatan lain, dibolehkan untuk berbicara, namun hanya merespon pertanyaan yang dilontarkan pada mereka dengan pengacara atau hakim. Respon mereka ialah : mereka harus meringkas secara langsung topik dari pertanyaan. Orang asing tidak diizinkan. Saksi dapat ditegaskan secara verbal oleh hakim jika tanggapan mereka tidak sepenuhnya memuaskan, sekali lagi dengan sanksi hukum penghinaan terhadap pengadilan. Terdakwa dan penggugat seperti juri harus diam selama proses persidangan, kecuali tentu saja mereka disebut sebagai saksi dalam hal ini mereka berbicara di bawah konvensi.
Konvensi lebih berkolaborasi dengan mengikuti pengacara dan para pasukannya. Kemudian kepada hakim, mereka hak yang cukup besar dalam memutuskan, namun lagi dan lagidengan adanya batasan dalam berdiam. Pengacara dan para pasukannya mengumumkan lagi dampak dari adanya peraturan ruang sidang oleh hakim. Mereka memberi kesempatan membuka dan menutup pernyataan selaama sidang perihal pertanyaan yang ada. Jika salah satu pengacara melanjutkan untuk berinstruksi yang lain tanpa izin dari hakim dia boleh menggunakan subjek. Pertanyaan pada topik perlu tetap pada tema. Akhirnya model atau gaya oleh pengacara berbeda dari yang lain. Ini khusunya lebih kontras kepada hakim yang seharusnya pelan, selama prosedur.
Jelas dari ringkasan di atas bahwa ruang sidang orang Amerika, Australia, atau Inggris adalah peristiwa linguistik yang sangat khusus dan bertanda tangan, dengan berbagai peran dan konvensi yang didefinisikan dengan baik berkenaan dengan pembicaraan untuk hasil yang sukses. Ini juga merupakan jenis peristiwa budaya tertentu, sebuah forum ritual dalam masyarakat ini untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Budaya lain memiliki cara yang berbeda dalam menyelesaikan sengketa semacam itu. Biasanya ini terdiri dari diskusi antara pihak pihak yang bersengketa dengan hadirnya anggota majelis atau desa yang berkumpul. Saya akan membahas kasus semacam itu diantara orang orang Ilongot Filipina berikut ini, tapi pertama tama saya ingin membahas apa yang terjadi ketika sistem tradisional semacam itu ada dalam kontrak dengan konvensi linguistik ruang sidang moderen.
Berbicara tentang Aborigin Australia
Orang Aborigin Australia telah menyelasaikan perselisihan melalui metode tradisional untuk diskusi dan sanksi kamp selama puluhan ribu tahun sebelum persiapan ritual diruang sidang dengan invasi Eropa 200 tahun yang lalu. Suku Aborigin di Australia memiliki konvensi yang sudah lama dianut. Orang Australia yang berkulit putih khususnya berada dikelas menengah. Walau dalam publik speaking telah mampu mengimbanginya. Seorang pembicara harus mampu menatap ke hadapan penonton, agar supaya dapat berkomunikasi dengan penonton, maka haruslah dengan menatap penonton. Dalam percakapan, seluruh anggota termasuk; akan serasa menjadi pembicaraan yang serius sebuah percakapan layaknya terdapat beberapa anggota yang saling nyambung apa perihal pembicaraannya. Sebuah percakapan dengan mempercayai pembicaraan tentang budaya pada akhirnya haruslah dijadikan sebagai jalan hidup bagi masyarakat sekitar.