Hermeneutika atau pengiterpretasian berkaitan erat dengan kategori gramatikal. Mulai dari penggunaan tunggal atau jamak, nomina, verba, adjektiva, dan sebagainya. Pemahaman kategori gramatikal yang baik akan menghasilkan penginterpretasian yang baik pula. Para pakar linguistik antropologi telah melakukan pemetaan terhadap kata-kata dari bahasa Indo Eropa dan membuat arti kata-katanya (Foley, 1997).
Salah satu cara untuk memahami hal ini dengan lebih sederhana adalah sebagai berikut.
- Kata almoire dalam bahasa Perancis adalah cikal bakal kata lemari dalam bahasa Indonesia. Sebelum menjadi kata lemari terlebih dahulu diucapkan dengan kata almari kemudian terakhir menjadi kata Kemudian diadaptasi oleh bahasa Angkola menjadi kata lamari.
- Kata mabit dalam bahasa Arab yang berarti bermalam, merupakan salah satu kegiatan berhaji yaitu mabit di Mina ‘bermalam di Mina’. Kata mabit diadaptasi oleh bahasa Angkola menjadi mebat tetapi artinya memang bermalam hanya saja bermalam yang dimaksud adalah bermalamnya pengantin pria dan wanita ke rumah pengantin wanita setelah mereka menikah.
- Kata on the cost dalam bahasa Inggris artinya adalah atas biaya. Jika dibaca dengan cepat, maka secara fonologis akan terdengar seperti bunyi ongkos dalam bahasa Indonesia dan juga digunakan dalam bahasa Angkola yang artinya biaya.
- Kata mengangkat dalam bahasa Indonesia terdiri dari dua morfem, yaitu {meng-} yang berfungsi sebagai prefiks penanda aktif dan {angkat} yang berfungsi sebagai verba yang memindahkan sesuatu dari bawah ke atas. Dalam bahasa Angkola, kebetulan memiliki kosakata yang sama dengan bahasa Indonesia, khusus pada kata angkat Namun, perbedaannya adalah pada prefiksnya. Jika dalam bahasa Indonesia menggunakan meng- maka dalam bahasa Angkola menggunakan mang- sehingga menjadi mangangkat, yang terdiri dari {mang-} dan {angkat}.
Dengan demikian, pemahaman grammar memang sangat mendukung dalam menghasilkan interpretasi yang baik. Karena jika ditarik benang merah, akan ditemukan persamaan walaupun sangat tipis, dan itu akan menjadi petunjuk untuk membantu interpreter dalam menerjemahkan bahasa sasaran yang ingin dianalisis.
Referensi
Foley, William A. 1997. Anthropological Linguistics: An Introduction. China: Blackwell Publisher Ltd.
#hermeneutika
#williamfoley
#almoire
#phonology