Ciri-ciri Fonetis Dalam DIstribusi Komplementer

Distribusi Komplementer merupakan ciri-ciri fonetis yang mengarah pada terima atau tidak terimanya suatu gabungan bunyi oleh masyarakat penuturannya. Adapun  Vokal dan Konsonan Bahasa Jawa, secara ringkas diuraikan sebagai berikut:

  1. Fonem Vokal

Bunyi vokal dibedakan berdasarkan posisi lidah dalam mulut, bentuk bibir, dan tingkat pembukaan mulut.

Bunyi vokal dalam bahasa jawa ada sepuluh yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ε/, /ә/, /ʊ/, /ͻ/, dan /I/. Sedangkan fone, bahasa jawa  ada enam yaitu [a], [i], [u], [e], [o], dan [ͻ]. Serta simbol fonetik ada sepuluh yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, /o/, /ε/, /ә/, /ʊ/, /ͻ/, dan /I/.

  1. Fonem Konsonan

Konsonan merupakan bunyi yang timbul akibat udara yang keluar dari paru-paru melalui rongga mulut dan rongga hidung. Yang terpenting  dalam konsonan adalah daerah artikulasi dan cara artikulasi.

Ø  Bunyi Bilabial,  yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan oleh kedua bibir yang saling menyatu. Yang termasuk bunyi bilabial yaitu [b], [p], [m], dan [w].

contoh:            -biyung [biyʊŋ]           -rebab [rәbab]              -anteb [antәb]

-palsu [palsu]               -sapi [sapi]                   -karep [karәp]

Ø  Bunyi Dental atau Alveolar, yaitu bunyi bahasa yang dihasilkan oleh daun lidah yang menempel gigi/gusi depan atas bagian dalam.  Yang termasuk bunyi dental yaitu [d], [t], [s], [n], [r], dan [l].

contoh:                        -adil [adɪl]       -babat [babat]              -wekas [wәkas]

-apal [apal]      -reged [rәgәd]             -sikil [sikɪl]

-nakal [nakal]

Ø  Bunyi Retrofleks

adalah bunyi yang dihasilkan oleh pelepasan ujung lidah bagian bawah yang menempel atau menyentuh langit-langit keras karena hembusan udara dari paru-paru.

Contoh:           -dhawuh [ɖawʊh]        -godha [goɖɔ]

-thuthuk [ʈuʈʊʔ]           -pathi [paʈi]

Ø  Bunyi Palatal, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh pelepasan daun lidah yang menempel pada langit-langit keras yang disertai hembusan udara dari paru-paru. Yang termasuk bunyi palatal adalah [j], [c], [z], [y], [ʃ], dan [ɲ].

Contoh:                   -jipuk [jipʊʔ]                    -lunyu [luɲu]               -cekel [cәkәl]

-pacul [pacʊl]

Ø  Bunyi Velar, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh rongga tenggorokan. Yang termasuk bunyi velar adalah [g], [k], [x], dan [ŋ].

Contoh:           -gedhe [gәɖә]              -kawat [kawat]            -ngilo [ŋilo]

Ø  Bunyi Glotal, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh pita suara tertahan di tenggorokan. Yang termasuk bunyi glottal yaitu [h] dan [ʔ].

Contoh:           -tahu [tahu]                             -takwa [taʔwa]

-dhahar [ɖahar]                        – bapak [bapaʔ]

  1. Konsonan Homogan

Konsonan homorgan adalah konsonan yang berasal dari satu daerah artikulasi. Seperti bunyi [b] dan [p], [f] dan [v], [d] dan [t], [ɖ] dan [ʈ], [j] dan [c], dan [g] dan [k].

Contoh : -bubut [bubʊt]           ><        puput [pupʊt]

‘cabut’                                 ‘putus’

-bakul [bakʊl]          ><        wakul [wakʊl]

‘penjual’                             ‘tempat nasi’

  1. Fonem Khas Bahasa Jawa
  2. Bunyi Aspirat

Semua bunyi hambat bersuara dan takbersuara dalam bahasa jawa cenderung diikuti bunyi aspirat, yaitu bunyi frikatif glottal takbersuara, atau bunyi [h].

Contoh:           -bapak             →  [bʰapʰaʔ]

-sapa                →  [sɔpʰɔ]

-ketan              →  [kәtʰan]

-adus               →  [adʰʊs]

-adhi                →  [aɖʰi]

-thuyul             →  [ʈʰʊyʊl]

-jembar            →  [jʰәmbʰar]

-ucul                →  [ucʰul]

-gulu                →  [gʰulu]

  1. Bunyi Pranasal, yaitu bunyi yang mendahului nasal.

Contoh:           -bali                 → [ᵐbali]

-boten              → [ᵐboten]

-gresik             → [ᵑgʰrәsɪʔ]

  1. Diftong dan Monoftong

Ø  Diftong atau Vokal Rangkap

Diftong merupakan deret dua fonem vokal yang berbeda yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Contoh: danau, pulau, kerbau dsb.

Bunyi [au] pada contoh tidak dapat dipisahkan menjadi *dana-u, *da-na-u, *pula-u, *pu-la-u.

Ø  Monoftong atau Vokal Tunggal

Contoh:           danau  → dano           satai     → sate

Pulau   → pulo            gulai    → gule

  1. Gugus Konsonan (Klaster)

Klaster adalah dua konsonan yang berbeda berderat dan membentuk satu kesatuan.

Contoh:           -[bl]     → blirik, blarak, bleseg

-[pr]     → priya, prentah, prawan

-[gr]     → griya, grendhel, grudug

-[ky]    → kyai, mangkya

-[sw]    →swiwi, swara, swargi

#phonetic

#phoneme