Kenapa Ngapaq-Ngapaq

Mungkin dari sekian diantara kita memahami lebih dari satu bahasa lokal. Semisal beberapa orang di Jawa bisa berbahasa Sunda, Jawa dan bahasa Ngapaq. Hal ini tak lain adalah karena pengguna ketiga bahasa lokal tersebut tinggal di zona perbatasa-perbatasan dimana bahasa mengalami pergeseran.

Seperti misal orang-orang yang tinggal di Cilacap, Tegal, Kebumen, Brebes yang notabene ini adalah masuk di propinsi Jawa Tengah. Kebanyakan masyarakat Jawa Tengah adalah pengguna bahasa Jawa atau Boso Jowo dimana bahasa ini memang digunakan oleh umumnya masyarakat Jawa Tengah. Bahasa Jawa berkarakter halus dan memiliki Speech levels lebih dari satu. Sehingga para pengguna bahasa Jawa dengan berhati-hati memilih salah satu level apabila sedang berbicara dengan seseorang. Pemilihan ini berdasarkan siapa yang diajak bicar, umurnya, jenis kelaminnya, sikonnya dll.

Orang-orang yang mampu menggunakan ke 3 bahasa menurut saya adalah manusia luar biasa. Baik bahasa Jawa, Sunda maupun Ngapaq memiliki kekhasan dan kesulitan masing-masing. Bahasa Sunda memiliki kosakata yang cukup berbeda yaitu sejumlah 75% bedanya dengan bahasa Jawa. Dan bahasa Sunda juga memiliki beberapa speech level seperti bahasa Jawa.

Fenomena tiga bahasa diucapkan oleh masyarakat ini terjadi di Kecamatan Bantar Kabupaten Cilacap. Di pasar bisa kita temui para penjual dan pembeli bisa memahami tiga bahasa lokal ini, baik bahasa Sunda, Jawa maupun Ngapaq. Tidak satu bahasapun diantara ketiganya yang lebih baik maupun lebih unggul. LKetiganya digunakan dengan harmonis dan saling mudah memahami.

Warga Cilacap kadang berbicara dengan menggunakan bahasa Sunda di saat-saat tertentu. Begitu juga dengan bahasa Jawa. Bahasa Ngapaq sendiri saat ini menjadi bagian dari budaya masyarakat Cilacap, Brebes, Tegal dan sekitarnya. Seringkali bahasa ini menjadi begitu komersil digunakan di sinetron-sinetron dan iklan layaknya Bahasa Madura. Keduanya sama-sama begitu komersil karena keduanya sama-sama menarik.

Sebagai pengguna Bahasa Jawatimuran khususnya Boso Malangan, saya bisa dengan mudah memahami Bahasa Ngapaq karena memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan yaitu perubahan dari huruf vokal O menuju huruf vokal A. Beberapa kosakata yang saya temui di Bahasa Ngapaq ternyata adalah kosakata yang sudah lama tidak terdengar di Bahasa Malangan yaitu :

cihuy |cihui|

yahud |yahut|

asik |asiq|

asoy |ashoi|

dan beberapa kosakata yang sudah menghilang dari peredaran bahasa Malangan.

Sungguh unik belajar bahasa dan budaya lokal khas Indonesia