Benarkah Kaisar Romawi Transgender?

Elagabalus

Adalah Kaisar Romawi Kuno Bernama Elagabalus, seorang kaisar dengan penyimpangan. Siapa Kaisar Elagabalus yang memiliki isu transgender ini? Hmm kita perlu tahu seluk beluknya terlebih dahulu. Elagabalus adalah Kaisar Romawi Kuno yang lahir di tahun 204 M dengan nama Varius Avitus Bassianus. Elagabalus menghabiskan lahir dan menghabiskan masa kecilnya di Suriah. Hmm berarti orang Arab doi ini..

Ayah Elagabalus bernama Sextus Marius Marcellus, adalah seorang aristokrat Roma yang juga lahir di Suriah. Sextus menikah dengan Julia Soeamaus dan memiliki satu anak, yaitu sang trans-g si Varius Avitus Bassianus. Dan Bassianus inilah yang kemudian menjadi Elagabalus. Keluarga Elagabalus memiliki kekerabatan dengan kekaisaran Roma saat itu, yaitu Kaisar Septemius Severus. Dan waktu kaisar Severeus meninggal di tahun 211, tahta kekaisaran jatuh ke tangan anak tertuanya. Yaitu Carcalla. Namun sayangnya setelah 6 tahun naik tahta, Carcalla dibunuh oleh Macrinus. Macrinus adalah salah satu petinggi kerajaan Romawi saat itu. Macrinus membunuh Carcalla karena ada ramalan bahwa siapa yang membunuh kaisar akan menggantikan kaisar selanjutnya. Dan memang akhirnya Carcalla menggantikan Macrinus menjadi kaisar Romawi. Macrinus selanjutnya bertindak agresif mengusir Julia Donma atau istri Caracalla untuk pergi meninggalkan kerajaan Romawi.

Namun Julia Donma menolak, dia lebih memilih bunuh diri dengan cara mogok makan selama berminggu-minggu hingga akhirnya meninggal juga. Kakak Julia Donma, si Julia Maesa marah besar atas sepeninggal adiknya. Maesa lalu datang ke Roma untuk berbalas dendam atas kematian adiknya. Dia datang bersama dua anak dan dua cucunya. Salah satu cucunya ini yang bernama Bassianus yang nantinya menjadi kaisar Elagabalus.

Nah keluarga ibunya Bassianus, turun temurun adalah keluarga Dewa Baal di Suriah kuno. Dewa Baal adalah dewa Matahari, dewa yang diagungkan di Suriah saat itu. Di Suriah kuno disebut dengan Elah-Gabal.

Ternyata bila ditelusiri secara hermeneutika, kata elah adalah dewa yang bisa jadi sebenarnya dari kata Allah.

Nah Bassianus ini saat masih di Suriah sempat menjadi imam juga di kuil Elah-Gabal. Imam ini bertugas untuk memimpin ritual-ritual keagamaan di kuil Elah-Gabal. Dari namanya sudah ketahuan yah, nama Elagabalus ini dari mana.

Kemudian setelah nenek Bassianus berhasil membawanya ke Roma, akhirnya Bassianus bisa naik tahta menjadi kaisar Roma di tahun 218. Lalu bagaimana cara nenek Bassianus menjadikan nya sebagai kaisar Roma? Rupanya meski nenek-nenek, dia pandai pulak. Si Maesa ini menyebarkan propaganda kepada rakyat Roma bahwa Bassianus itu adalah anaknya Caracala. Rumor dibuat bahwa Bassianus ini adalah anak hubungan gelap dengan sepupunya sendiri. Para senat di Roma percaya akan hal ini, sehingga mereka yakin bahwa Bassianus adalah pewaris tahta Roma. Dan ya udah, Bassianus diangkat sebagai kaisar di umur 14 tahun tanpa memiliki latar belakang ilmu kekaisaran sama sekali.

Bassianus naik tahta akhirnya dan merubah namanya menjadi Marcus Aurellius Antonius Agustus. Padahal nanti akhirnya juga mampus.. eeh.

Orang orang lebih mengenal Bassianus dengan Elagabalus atau Heliogabalus. Perubahan nama tersebut seiring dengan dipaksanya semua pejabat istana untuk menyembah Elah-Gabal, dewa Matahari Suriah kuno. Namun konsekwensinya berat karena bila tidak mau pindah agama, maka kepala mereka menjadi taruhannya alias dipenggal.

Elagabalus pun berani memenggal patung-patung Dewa Jupiter di kerajaan Romawi, perlu diketahui Dewa Jupiter adalah dewa yang disembah kala itu. Lucunya patung-patung Jupiter ini kepalanya diganti dengan kepala Elah-Gabal. Sebenarnya kepala Jupiter dan Elah-Gabal gak sama. Jadi yang terjadi adalah badannya besar, kepalanya kecil. Pilus pilus pilus.. 😊

Elagabalus kemudian disarankan menikah oleh ibu dan neneknya dengan seorang Wanita putri bangsawan Roma bernama Julia Paula. Pernikahannya dilaksanakan pada tahun 219. Namun nahas pada tahun 220 pernikahan tersebut harus berakhir. Hal ini karena Elagabalus ingin menikahi Wanita lain Bernama Aquilia Severa. Pernikahan kedua ini adalah awal krisis Elagabalus karena dia menikahi perawan Vestal, yaitu wanita yang berniat dari sejak awal untuk tidak menikah atau tetap perawan. Vestal adalah dewi perapian, dewi rumah tangga dan dewi yang tetap menjaga keperawanannya. Segitunya ya menjaga harkat dan martabaknya..

Keputusan menikahi Julia Paula membuat dia semakin tidak disukai oleh rakyat Roma karena dia dianggap menistai seorang wanita yang menjaga martabak dan harga dirinya. Hal ini sama pula dengan menistakan dewa-dewinya. Dewa dewi jadi ingat nama toko di Blitar ya..

Nah biasanya perawan Vestal yang melanggar ikrarnya yang harus menjaga kesuciannya, itu harus menanggung konsekwensi dibakar hidup-hidup. Tapi dalam hal ini hukum tersebut tidak berlaku ya, karena yang menikahi Julia dan melanggar peraturan itu adalah kaisarnya dong.

Namun masalah muncul, Julia dan Elagabalus berjanji untuk tidak memiliki anak. Hal ini membuat Maesa si nenek berpikir keras, karena saat kaisar meninggal, tidak ada pemimpin pengganti. Pemimpin akan diberikan kepada keluarga lain. Ini yang membuat Maesa resah. Akhirnya Maesa menyuruh Elagabalus untuk menikahi Annia Faustina. Namun bukannya punya anak, Elagabalus menceraikan Annia dan balik rujuk ke Aquilia.

Empat kali nikah bukan berarti menunjukkan keperkasaan nya, Elagabalus justru berpacaran dengan cowok yaitu Hierocles. Hierocles berambut pirang dan mengendarai chariot. DIa berasal dari Anatolia. Urusan rumit muncul, namun sebenarnya hal ini sudah biasa terjadi di imperium Romawi kuno, kaisar suka sama cowok dan juga pacarana sama saudara kandung. Ini merupakan hall umrah saat itu.

Jadi ingat umat nabi Luth..

Nah di dalam sejarah kekaisaran Romawi kuno, mereka sangat menjunjung tinggi maskulinitas. Terutama untuk urusan per-LGBT an. Jadi seorang kaisar Romawi harus menjadi atau berfungsi sebagai cowok, berfungsi dominan atau berfungsi sebagai T. Bingung juga menjelaskan hal ini. Tapi tau maksudnya kan.. Dan sebenarnya orang-orang Romawi tidak menyukai cowok feminin atau cowok yang bertingkah layaknya perempuan. Padahal di dalam sejarah dikatakan bahwa Elagabalus adalah transgender. Bukan transexual. Apa ya beda transgender dengan transexual?

Kalau transgender itu adalah orang yang merasa identitas gendernya beda dengan identitas kelaminnya. Nah kalau transexual adalah sebutan buat transgender yang ingin merubah jenis kelaminnya. Elagabalus ingin lakukan itu, yaitu merubah status transgendernya menjadi transexual. Namun karena belum ada teknologinya saat itu, dia berusaha tampil beda dengan cara tampil seperti wanita. Dia memakai gaun dari sutra yang didatangkan dari cina, memakai wig, menyukur rambut kaki dan memakai payudara palsu. Nah kalau sudah cosplay cewek anggun,  Elagabalus jalan-jalan nongki-nongki dengan pacarnya, si Hierocles. Layaknya di Citayam Fashion.

Rekonstruksi Elagabalus

Elagabalus pun semakin kehilangan wibawa karena sifat rumitnya yang LGBT, feminine, manja, dan membuang-buang harta dengan cara melemparkan kepingan emas ke rakyat dengan bebas. Pasukan pretorian lebih mendukung calon kaisar selanjutnya yaitu Alexander.

Hidup Elagabalus memang berakhir pedih, mayatnya diseret telanjang keliling kota Roma bersama dengan ibunya. Lalu dibuang di sungai Tiber. Tamat sudah Riwayat Elagabalus.. Seorang Kaisar Romawi kuno berlatar LGBT.

Ada ajah..

#elagabalus

#transgender

#transexual

#LGBT

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *