Bahasa dan perselisihan antar orang Ilongot Filipina
Masyarakat Ilongot Filipina juga memiliki ciri tradisional perselisihan sosial dalam diskusi publik. Budaya Ilongot adalah budaya yang berseberangan, mereka menegaskan bahwa lingkungan yang sebenarnya sangat berpegaruh terhadap kita semua. Hal ini sangat tidak sesuai dengan apa yang menjadi pendapat mereka. Tertulis bahwa terdapat perbedaan struktur bahasa secara tidak langsung mengontrol masalah budaya di ruang sidang, lalu bagaimana perselisihannya?
Pada dasarnya dalam linguistik, pengadilan Ilongot sama spesifiknya dalam perselisihan para orator yang disebut qombaqon, pembicaraan yang berbelit-belit. Orang Ilongot dewasa tidak dapat berkonsentrasi atau harus dimaklumi dengan model berbicara berbelit-belit tersebut, mereka boleh pamit kepada seorang lelaki untuk bersembunyi dibelakang kata ; kesenian berorasi yang menemukan persetujuan diantara kedua belah pihak. Kedua tema ini sangat berbeda dengan reduplikasi misalnya ketika dia menikah. Tipikal Ilongot yang mendetail terletak pada fakta individu, peserta boleh membandingkan sebagai tindakan“tounge” atau “voice”atas seseorang, seseorang yang mana berposisi mereka tidak setuju dengan pemahaman budaya atau kontak sosial pada istilah responsibilitas seseorang yang terdapat pada ketidaksetujuan legal praktik , termasuk ruang sidang untuk evaluasi dengan istilah istilah general publik untuk speaking yang mana telah memiliki fungsi tersendiri. Diantaranya ( Rosaldo 1973:210 – 18) ( lihat juga Irvine (1979 ) dalam diskusi yang bersifat formal, yang mana individualitas ditambah ciri orasi orang Ilongot di ruang sidang. Postur orator yang juga menjalin kontak mata terlihat sangat lihai dengan gesturnya yang terkontrol. Nama orangnya ; mereka tertarik lebih kepaada keadaan sosial. Mereka mempercayai perihal keadaan sosial. Perbedaan konflik yang ada di label lokal asli dan ( sikin qinamayad: “you of the descents category rumyad”) ketika persetujuan dan resolusi terdapat istilah bermakna (sikin gamak: “you are my father”)penggunaan kedua label ini jelaslah sangat terang artinya dengan perselisihan masyarakat sekitar wilayah tentang kebudayaan dalam berasumsi dan berpolitik baik itu berada dalam ruang sidang ataupun tidak. Dengan begitu maka kita akan bisa membagi waktu antara berbicara di depan umum atau perorangan dengan menginterpretasikan hasil kerja kita.
Dan hingga pada akhirnya beberapa sifat pidato anggota yang berorasi menggambarkan tentang bagaimana berorasi yang baik dan benar menurut beberapa pakar. Seperti kata “qomuna” atau bahkan bisa saja “legem” dan menurut grammatikal itu sudah merupakan bagian darinya. Berbicara tentang metafor didalam ilmu lingustik memang sangatlah tidak gampang, namun tetap mengasyikkan dan penuh semangat, seperti apa yang dikatakan Rosaldo.
Qa ngen nu ma dwewta salaqumagume bands … “even if you took handle of the truly piled up treasure” ( misalnya jika anda mendapatkan kesibukan maka gunakanlah jasa ini).
Pada intinya bahaasa bukanlah sesuatu yang diambil gampangnya saja lebih dari itu bahasa merupakan suatu kebutuhan yang ada ditengah tengah kita selama ini. Da itu tentunya menjadi kebutuhan pokok yang harus kita penuhi adanya. Perbedaan kedua konvensi antara dua kontak sosial tertentu akan menimbulkan beberapa perbedaan yang direfleksikan lewat ide.
Sapaan / salam : Australo – Gaya orang Amerika dan Afrika Untuk kedua contoh kebudayaan yang didefinisikan dalam konvensi untuk berbicara pada kejadian sosial, saya ingin mengamati situasi sapaan / salam. Salam atau sapaan digunakan untuk peduli terhadap kontak sosial dengan lawan bicara ; seperti keberagaman rutinitas yang digunakan untuk menunjukkan ritual ini bisa diambi kesimpulan nantinya dengan kebudayaan yang berbeda, pemahaman terhadap posisi sosial banyak diberi interlokusi. Sapaan / salam di Australia dan Amerika digunakan untuk menciptakan impresi, namun tidak sesungguhnya, dari kualitas sosial diantara intelokutor sebagai keuntungan profesi ideologi sosial struktur pada budaya ini. Informasi menunjukkan menunjukkan pada sapaan ini sering dilengkapi disamping poin itu, dengan memfokuskan antara kontak sosial dan lawan bicara dan klaim kualitas keprofesian.