Teks Kunjarakarna Dharmakathana gubahan Mpu Dususn larik ke 31
Bahasa Jawa Kawi:
Katub denin barat teduh lisus haliwerana wriwrin tikan widatih tengor larap bwar teg ger
Bahasa Indonesia oleh William Van der Molen
Badai bertiup membawa hujan dan angin rebut. Widatih berseliweran kian kemari ketakutan. Byar.. dar.. der.. dor...
Dalam larik ini terdapat kata dengan menggunakan majas Snapshot yaitu pada kata ‘byar.. dar.. der.. dor..’, kata sebagai tembakan tiba-tiba untuk memperkuat dan menghidupkan suasana, meskipun hanya penulis yang tau artinya kalimat ellipsis dengan struktur tidak lengkap. Kata-kata tersebut menggambarkan keadaan saat Kunjarakarna datang mengunjungi lokasi para dewa berada. Kedatangan Kunjarakarna yang makhluk raksasa tersebut membuat keadaan seisi kahyangan menjadi rusak dibuatnya.
Teks Kunjarakarna Dharmakathana larik 39
Bahasa Jawa Kawi:
Gerenjen byar ls lumampah san kunjarakarnna ya ta minta r ikan babahan wintan swaken.
Bahasa Indonesia oleh William Van Der Molen
Grenjeng.. byar.. les.., berjalanlah Kunjarakarna pada pintu ia minta agar boleh terus.
Dalam larik 39 terdapat kata dengan menggunakan majas Snapshot yaitu pada kata ‘grenjeng.. byar.. les’, kata sebagai tembakan tiba-tiba untuk memperkuat dan menghidupkan suasana, meskipun hanya penulis yang tau artinya kalimat ellipsis dengan struktur tidak lengkap. Kata -kata ini masih juga menggambarkan sosok raksasa Kunjarakarna dengan fisik seperti itu memberikan dampak yang luar biasa hingga terdengar atau muncul kata-kata grenjeng.. byar.. les.. Setiap gerakan Kunjarakarna melangkah atau bergerak menimbulkan dampak yang luar biasa. Ini adalah ciri khas sosok yaksa yang bertubuh besar luar biasa hingga menggerakkan seisi alam.
Kunjarakarnna haminta ri ka babahan huduh ta pwakulun wanaken ta r ikan lawan tap grenjen byar lawnan mena r ikan babahan winalinnya dalam marin swargga
#kunjarakarna
#stilistika
#gayabahasa
#majas
#mpudusun
#archaeolinguistics