
Konsep makna disini adalah pemahaman terhadap suatu tanda yang identik dengan kata ‘berarti’ atau didalam bahasa Inggris menggunakan verba “mean” dan didalam bahasa Jawa menggunakan istilah “tegese” seperti contoh dibawah ini (bahasa Inggris dan bahasa Jawa):
- Those clouds mean rain; mendung tegese arep udan
- Red means stop; abang tegese kudu mandek
- I didn’t mean what I said; duduk iku karepku
- I didn’t mean to say it. It just slipped out; aku ora karep ngomong kuwi, keprucut.
Untuk memahami tanda itu merupakan hal yang sudah umum dan dipahami oleh kelompok sosial. Tidak hanya berupa tanda, tetapi untuk ucapan juga perlu dimaknai dengan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam menginterpretasikan makna. Terdapat beberapa tanda verba tertentu yang mengindikasikan maksud tertentu.
Terdapat beberapa verba yang memiliki makna proses material yaitu makna melakukan sesuatu dan makna kejadian. Jika ada orang yang menggunanakan verba ini maka dapat diartikan bahwa orang tersebut telah melakukan suatu kegiatan. Beberapa verba yang bermakna proses material misalnya membuat, mengembangkan, mendisain, mengirim, memetik, menendang, dan sebagainya. Berikut ini contoh-contohnya didalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa yang saya ambil dari buku semiotika sosial (Santosa, 2003: 79-80 tanpa modifikasi):
My father went to work
They gave a book to me
They play tennis
The house was built for her by him
Tono berlari
Ayah membuat mainan untuk adik
Tono menyanyikan sebuah lagu
Surat itu dikirim oleh dia
Bapak lan ibu lagi dhahar
Ibu masak sego
Dewekne lagi munggah gunung
Sayure dimasak kanggo Tono
Verba selanjutnya yaitu verba yang menunjukkan proses mental. Proses mental adalah proses berpikir, mengindera, dan merasa. Didalam bahasa Inggris, proses mental bekerja secara dua arah tetapi didalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa tidak demikian. Berikut ini contoh-contoh dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa yang saya ambil dari buku semiotika (Santosa, 2003: 81 tanpa modifikasi)
He likes it. It pleases him
They believe him. He convinces him
Mereka mempercayainya tidak pernah *ia mempercayakan mereka
Deweke seneng Marni tidak pernah *Marni nyenengke deweke
Berikutnya adalah verba yang menunjukkan proses verbal. Proses ini adalah proses berkata murni, tidak ada unsure perilakunya. Kata kerja dalam proses verbal adalah say, ask, tell, berkata, bertanya, ngomong, takon. Berikut ini adalah contoh-contoh didalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa
They said that it was good
Ayah menanyakan itu kepada Ibu
Bocah kuwi kanda ngono kuwi marang aku
Proses selanjutnya adalah proses perilaku verbal yaitu proses perilaku yang menggunakan verbal didalam melakukan tindakan, misalnya menyarankan, mengklaim, mendiskusikan, menjelaskan. Berikut ini contoh-contoh dari proses perilaku verbal yang saya ambil dari buku semiotika didalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa (Santosa, 2003 tanpa modifikasi):
The government claimed it’s the right thing to do
Bapak menyarankan seperti itu kepadaku
Masane ngundhat-undhat bantuan pemerintah sing sethithik
Sedangkan untuk proses perilaku mental lebih merupakan gabungan antara proses mental dan materi. Verba yang masuk dalam proses ini adalah menyelidiki, mempelajari, mengecek, meneliti, mengabdi, dan sebagainya. Berikut ini contoh-contoh yang saya ambil dari buku semiotika didalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa,
The police are investigating the case
Mereka sudah meneliti daerahnya
Bapak lagi ngecek knalpote sing rusak
Proses yang lainnya adalah proses relasional. Proses ini adalah proses yang menghubungkan antara partisipan yang satu dengan partisipan yang lain. Berikut ini contoh-contoh yang saya ambil dari buku semiotika didalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan bahasa Jawa.
They are very angry
It matters
John is the actor
Rumah itu sangat mewah
Ayah menjadi marah
Kasus itu menunjukkan kerapuhannya
Bapake ing omah
Ibu dadi wedi marang kowe
Kasus kuwi ngandharake yen dheweke asor
Proses yang terakhir yaitu proses eksistensial. Proses ini menunjukkan adanya sesuatu. Didalam bahasa Inggris ditunjukkan melalui subjek gramatikal there is/there are/exist. Didalam bahasa Indonesia dimulai dengan kata ada atau terdapat atau muncul. Didalam bahasa Jawa ditunjukkan dengan struktur klausa yang dimulai dengan ana.
There are some students in the class
Ebola existed in Ethiopia
Ada masalah penting di instansi kita
Penyerangan itu muncul didaerah selatan
Ana telung perkara ing kantor kuwi
Penyakite ana ing geger
Tanda itu juga muncul hanya berupa gerak tubuh seperti pada saat orang mengangguk maka itu merupakan pertanda bahwa ia setuju, ia paham, atau ia mengetahui tentang sesuatu. Ini disebut sebagai representasi mental (mental representation) atau cermin alam (mirror of nature) yang menjadi pokok penerapan tanda pada domain bahasa dan budaya.
#linguistik
#linguistics
#antropologi
#anthropology