Siapakah Srikandi BST Solo?

Driver BST Vega Irawati

Jika lagi di Solo kita akan temukan transportasi umum dengan mempergunakan moda bus atau bus kota. Di Solo transportasi ini disebut BST atau Batik Solo Trans. Bis BST ini ada beberapa type kendaraan bus, ada berbagai macam jurusan atau koridor, dan ada beberapa cara bayar.

Saya adalah pengguna bis yang gede dan mentereng ini. Saya gunakan bis ini dari sejak masih bayar sebesar 4500 rupiah lalu ada beberapa waktu naik bis ini gratis tanpa bayar, meskipu harus tetap tapping kartu. Dan saat ini moda transportasi ini menjadi berbayar yaitu sebesar 3700. Sejak awal Juli bahkan berubah lagi menjadi 3700 untuk dua kali tapping dalam rentang waktu 1,5jam.

Sebenarnya saya tidak pernah mengamati driver BST yang cukup banyak hingga kemudian bertemu dengan seorang wanita cantik, seorang driver BST wanita. Dialah Srikandi BST se Solo Raya, mbak Vega Irawati. Tadinya saya nggak memperhatikan driver bis BST yang kucegat di depan UNS. Dan suatu hal baru yang tidak pernah kutemukan di kotaku, Malang. Bahwa ada saja kutemukan beberapa orang menyapa driver, terutama saat hari masih pagi. Sapaan penumpang kepada driver itu juga kudengar menyapa mbak Vega Irawati dan dijawab pula dengan ramah.

Tiga kali kubertemu dengan mbak Vega, kurasa sangat tepat kalau kusebut beliau dengan Srikandi BST karena memang mbak Vega adalah driver perempuan satu-satunya di Solo. Dan type bis yang dibawa oleh mbak Vega ini adalah type terbesar dan terpanjang rutenya. Yaitu Palur-Bandara.. rute yang harus ditempuh dalam 1,5jam hingga 2 jam. Bisa dibayangkan betapa perkasanya mbak yang mengalahkan driver2 mas-mas yang kadang mungkin kurang sabar dalam menghadapi penumpang. Saya yang nggak bisa stir mobil, cuma duduk dan terpana di bis sambil menunggu turun, jangankan stir mobil, stir odong-odong aja nggak bisa pemirsah.

Di hari Kartini yang sudah berlalu, banyak topik-topik wanita pejuang. Seperti pilot wanita, pelatih anjing wanita dll. Dan mungkin predikat ini sangat tepat diberikan kepada mbak Vega, seorang driver tangguh yang berani ambil type bus terbesar, dan rute terpanjang BST di Solo Surakarta.

Semangat mbak Vega, tetap tampil modis di tengah-tengah para driver arjuna se Solo Raya.

#vegairawati

#BST

#bisBST

#surakarta

#solosurakarta

Gapura Jurug Surakarta yang Legend

Gapura Jurug

Surakarta atau Solo sebagai salah satu kota di Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam hal bangunan sebagai simbol maupun bangunan yang bersimbol. Kota Solo adalah kota metropolitan modern pertama di Jawa ketika memasuki abad 19 yang pada saat itu kekuasaan tertinggi dipegang oleh raja yang berkedudukan di keraton Kasunanan dengan gelar Sri Susuhunan Paku Buwana X. Menurut sejarawan Kuntowijoyo, raja saat itu adalah raja yang berintelektual rendah namun memiliki kecerdasan emosional dan cita rasa seni yang tinggi. Kemampuan raja dalam memproduksi simbol dapat disaksikan pada beberapa bangunan di area publik di kota Solo. Salah satu bangunan yang menarik untuk dikaji adalah bangunan penanda batas wilayah sekaligus penanda fungsi akses memasuki suatu kawasan atau lazim disebut gapura.

Bila kita memasuki kota Solo dari arah timur, kita akan menemui satu batas kota yaitu Gapura. Salah satunya adalah Gapura Jurug yang dibangun sejak pemerintahan Paku Buwono X atau sekitar 1893 sampai 1939 memiliki nilai filosofis bagi keraton sebagai jalan yang harus ditempuh untuk menghadap raja.

Ada pula Gapura Gladak. Gapura Gladak, dibangun pada 1913 pada saat akan diadakan upacara hari kelahiran Sri Susuhunan Pakubuwono X pada usia 48 tahun. Gapura tersebut kemudian dibangun lagi pada waktu PB X berusia 64 tahun, pada masa ini gapura ini dibangun sebagai bentuk persembahan komunitas Eropa yang tinggal di Kota Solo.
Hari ini tanggal 14 Maret, tanpa disangka-sangka, bangunan kuno peninggalan Raja Pakubuwono X ini rusak tertabrak bis BST. Ditengarai supir bus mengantuk hingga tidak disengaja menabrak bangunan bersejarah ini. Bangunan setebal hamper 1 meter ini bagaimanapun tumbang juga oleh datangnya bus BST dari arah Barat.

Gapura tertabrak BST

Mudah-mudahan pemerintah kota Surakarta bisa mengatasi kerusakan gapura legendaris ini dan mengembalikan ke bentuk semula seperti saat Pakubuwono membangun batas kota Solo tersebut.

#gapura

#gapurajurug

#surakarta

#thespiritofjava

Mulai Diberlakukan Tarif Berbayar

BST Surakarta

Bus BST yang sering kali kugunakan ke arah manapun di Solo, mulai tanggal 1 Januari 2023 kemarin menjadi berbayar. Yaitu seharga 3.700. Tarif yang lumayan murah dibandingkan dengan tarif bus listrik di Surabaya yaitu 6.200. Dan masih unik pembayarannya menggunakan kartu pra bayar.

Saat itu, tamggal 1 Januari, hari Minggu pagi jalanan di Solo sepi. Tidak banyak terlihat orang berlalu lalang. Juga bus BST belum terlihat banyak. Dan mungkin orang masih mengira bahwa naik bus BST ini masih gratis alias belum berbayar.  Sehingga keesokan harinya mulai banyak kejadian-kejadian di dalam bus saat orang baru menaiki tangga pertama bus ini.

Dari jauh kulihat bus berspion merah mulai berhenti, dan meskipun dengan tergopoh-gopoh aku tidak bisa mengejar bus tersebut. Namun sempat kulihat seorang ibu sepuh turun dari bus melalui pintu masuk. Artinya ibu tersebut ditolak untuk menaiki bus. Hmm kasihan juga

Sudah pasti ibu sepuh ini tidak memiliki kartu bayar bus non tunai sehingga dia disuruh turun oleh pak supir. Si ibu kemudian kembali duduk di halte sambil ngomel-ngomel. Aku hanya bisa diam, karena nggak bisa menolong beliau. Kalau tujuannya searah denganku mungkin bisa menggunakan kartuku non tunaiku sebenarnya. Namun ibu sepuh ini sepertinya hendak turun di Terminal Kartasura.

Bagi yang berseragam sekolah ternyata masih digratiskan menggunakan bus ini.

Mungkin beda driver beda perlakuan. Nah supir bis selanjutnya kulihat lebih flexible. Dia memperbolehkan orang naik bus tersebut meskipun kartunya belum terisi atau tidak punya kartu. Pak supir memberikan pinjaman kartunya, sehingga bisa bayar tunai melalui supir bus BST.

Hanya saja, yang kuperhatikan pada mesin tapping tersebut, sebenarnya tidak ada perubahan bentuk. Terakhir aku masih melihat mesin tapping kartu itu tanggal 30 Desember, dan kulihat pada tanggal 2 Desember masih sama. Tidak ada perubahan akan adanya mesin baru yang bisa mengurangi saldo saat tapping mesin.  Entah ya atau tidak, aku kok ngerasa janggal, jadi bayar tunai ke supirnya disaat tapping kartu pribadi milik supir.

Mesin itu nyala seperti biasa, berwarna hijau dan berbunyi tiit. Lalu darimana kita tahu bahwa saldo telah berkurang?

Wah perlu ke indomaret nih!

#busBST

#solo

#surakarta

#BST