
Peringatan hari pahlawan begitu adanya, artinya prosedur, isi dan waktunya sudah distandarkan yaitu dilaksanakan untuk menumbuhkembagkan jiwa kepahlawan bangsa kita tercinta Indonesia.
Tanggal pelaksanannya sudah ditentukan yaitu 10 November, isi cerita di dalamnya demikian pula yakni untuk mengingatkan kembali akan keberanian para pemuda atau arek-arek Surabaya mempertahankan bumi pertiwi dan melawan tentara sekutu yang akan merebut kota Surabaya.
Karena peringatan, maka semuanya sudah terstandarkan; bagaimana, bila mana, kapan dan isinya.
Begitu pula shalat, ketika di pahami sebagai peringatan, maka jumlahnya minimal lima waktu; Waktu Maghrib, Isya’, Shubuh, Dhuhur dan Ashar. Bagaimana dilaksanakan dan berapa jumlah roka’atnya, semua sudah terstandarkan.
Kapan dan berapa roka’at shalat Maghrib, Shalat Isya’, dst dilakukan, semuanya dengan aturannya. Demikian pula Shubuh, Dhuhur dan Ashar serta shalat-shalat yang lainnya yang disebut dengan shalat sunnah.
Fungsi shalat sebagai peringatan, artinya ketika shalat itu dirukunkan atau dilakukan dengan rukun atau anggota badan.
Shalat yang demikian tidak berfungsi mencegah perbuatan keji dan mungkar, karena memang bukan itu fungsinya, maka ia tidak melahirkan pribadi yang demikian.
Shalat ketika dirukunkan atau dilakukan dengan anggota bada berfungsi sebagai peringatan.
(إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي)
[Surat Tha-Ha 14]
Sungguh Aku ini adalah AKU yang tiada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan tegakkan shalat untuk ingat akan Aku..
Jelas sekali, shalat yang dimaksud dalam firman Allah swt di atas adalah sebagai peringatan, bukan mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Karena sebagai peringatan, maka aturan dan berbagai hal di dalamnya sudah ditentukan; kapan, bagaimana dan seterusnya.
Maka tidak perku heran atau dipersoalkan, jika didapatkan orang-orang yang “ahli shalat” dalam artian shalat yang berfungsi sebagai peringatan ini, mereka melakukan perbuatan keji dan mungkar.
Misalnya, kening yang hitam karena banyak melakukan sujud, tapi keras sikapnya terhadap orang, intoleran dan bahkan juga menipu atau mencuri dsb.
Banyak juga para kuroptor yang mencuri uang negara, meraka adalah “ahli shalat” dalam artian shalat rukun ini.
Karena memang shalat dalam arti ketika dirukunkan, itu tidak berfungsi mencegah perbuatan keji dan mungkar, ia berfungsi untuk peringatan.
Kemudian, shalat yang manakah yang berfungsi untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar..?
Mari kita perhatikan firman Allah swt sbb :
(اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ)
[Surat Al-Ankabut 45]
Baca apa yang diwahyukan kepadamu dari kitab (catatan) dan tegakkan shalat. Sesungguhnya shalat demikian itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Dan sesunguhnya ingat akan Allah itu adalah dengan ingat Akbar. Allah mengetahui apapun yang kamu perbuat.
Dengan membaca kitab itulah shalat yang berfungsi mencegah perbuatan keji dan mungkar serta dengan ingatan kita akan Allah melalui Akbar.
Apa itu kitab dan siapa Akbar..?
Kitab atau catatan yang ada di dalam dada yang musti dibaca, ia benar adanya.
(اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا)
[Surat Al-Isra’ 14]
Selalu membaca catatan diri dan dialah iman kepercayaan Tuhan. Dialah ilmu atau tahu, benar dikata benar dan salah dikata salah. Ia cahaya, karena selalu memberikan penerangan. Dialah yang tiada keraguan di dalamnya dan menjadi petunjuk bagi yang bertaqwa.
Baru diperoleh dzikir akan Allah melalui Akbar.
Akbar adalah sifatnya Allah, dialah Muhammad rasulullah saw.
Allah adalah dzat dan Akbar adalah sifatnya Allah swt.
Dengan selalu membaca catatan diri di dalam dada dan ingat akan Muhammad sebagai rasul atau utusan, artinya selalu mengingat dan mencontoh serta mengikutinya, maka tercegahlah perbuatan keji dan mungkar.
Inilah yang disebut shalat dalam arti hakikiinya shalat, yakni sambung tiada putus selama-lamanya antara Mukmin dengan Rasulullah saw dan Allah swt.