Relativitas Dalam Konseptualisasi Ruang: Kasus Guugu Yimidhirr

Konsekuensi kognitif potensial dari perbedaan sistem absolut geosentris untuk penghitungan ruang Guugu-Yimidhirr dan bahasa egosentris bersifat relatif dari bahasa-bahasa Eropa, seperti bahasa Inggris yang bermacam-macam. Desainnya sangat sederhana dan mudah, sistem Guugu-Yimidhirr selalu membutuhkan kemampuan luar biasa untuk menentukan letak yang tepat dari keempat kuadran di wilayah geografis manapun. Di negara terbuka dan pada kondisi siang hari, hal ini mungkin tidak terlalu berat karena menggunakan matahari sebagai panduan, tetapi biasa juga dilakukan dalam kondisi hutan hujan lebat dan di malam hari. Apa yang memang dilakukan adalah adalah penutur Guugu-Yimidhirr membawa peta mental negara mereka memenuhi kuadran dan membiarkan mereka memperbaiki lokasi benda apapun di dalamnya sehubungan dengan posisi mereka sendiri. Memang, mengingat kondisi ekologisnya, sistem absolut Guugu-Yimidhirr nampaknya sangat sesuai untuk navigasi di dalam negara mereka. Hal ini karena selalu memberikan koodinat tetap untuk posisi penutur dan arah tenggara yang ingin dia gambarkan.

Sistem bahasa Inggris egosentris yang sebenarnya agak kurang sesuai dengan kondisi ini, karena ada orang yang hilang di hutan akan mengatakan, arah seperti “pergi 3 km ke kiri, lalu 6 km ke kanan, dan akhirnya 2 km ke kanan lagi”. Sangat tidak mungkin untuk mendapatkan satu rumah untuk makan malam. Arah Guugu-Yimidhirr seperti pergi 3 km kea rah timur, lalu 6 km kea rah selatan, dan akhirnya 2 km ke barat, mungkin juga.

Sementara itu, di Angkola penanda ruang yang digunakan adalah tu jae ‘ke hilir’ dan tu julu ‘ke hulu’. Mengapa penanda ruangnya demikian? Karena daerah Angkola dilewati sungai Batang Angkola sepanjang daerahnya. Selain itu, masyarakatnya memiliki pengalaman di bidang agraris. Karena hal inilah maka penanda ruang utamanya adalah tu jae dan tu julu dari sungai tersebut. Untuk informasi tambahan arah, maka disesuaikan dengan arah mata angin juga, sama seperti Guugu-Yimidhirr ditambah dengan arah siamun ‘kanan’ dan siambirang ‘kiri’ atau juga tu ginjang ‘ke atas’ dan tu toru ‘ke bawah’.

Referensi

Foley, William A. 1997. Anthropological Linguistics: An Introduction. China: Blackwell Publisher Ltd.

#Guugu-Yimidhirr

#egosentris

#kognitif