Istilah Universals of Kinship merupakan kekeluargaan dari keluarga inti dapat dikatakan sebagai hal yang sangat menarik secara universal fokus dari setiap sistem kekerabatan dan juga blok bangunan dasarnya. Prinsip universal yang mendasari hal-hal lain ini dua sistem cukup dapat diklaim berada dalam batasan biologis-pan manusia, universal, dan bawaan persepsi dan kemampuan kognitif mendasari kategorisasi di domain ini, mengenali diskontmitiensi alami, tapi lakukan ini terlepas dari cultura apapun! Media singa Jelas, setiap orang universal yang dianggap Sistem kekerabatan tidak bisa terletak pada perseptual universal, karena keluarga kita tidak berbeda dalam cara pandang yang jelas dari orang non-kerabat.Sebaliknya,universal apapun struktur harus karena kendala biologis pada pengaturanReproduksi manusia dan pemahaman kognitif kita terhadap kendala ini.Sedangkan universal klasifikasi etnobìologis dan terminologi warna ada klaim yang masuk akal untuk dijadikan bawaan, ini tidak mungkin berlaku untuk universal. Perhitungan relasi kekerabatan disebut ego; Setiap sistem kekerabatan selaluDilihat dari sudut pandang ego tertentu.
Dalam Masyarakat Jawa untuk menyebut seseorang di dalam kelompok kerabatnya dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
- Ego menyebut orang tua laki-laki dengan Bapak atau Rama.
- Ego menyebut orang tua perempuan dengan Simbok atau Biyung.
- Ego menyebut kakak laki-laki dengan Kamas, Mas, Ka kang Mas, Kakang atau Kang.
- Ego menyebut kakak perempuan dengan Mbakyu, Mbak atau Yu.
- Ego menyebut adik laki-laki dengan Adhi, Dhimas, Dik atau Le.
- Ego menyebut adik perempuan dengan Adhi, Dhi Ajeng, Nduk atau Dhenok.
- Ego menyebut kakak laki-laki dari ayah atau ibu dengan Pakdhe, Siwa atau Uwa.
- Ego menyebut Kakak perempuan dari ayah atau ibu dengan Budhe, Mbok Dhe atau Siwa.
- Ego menyebut adik laki-laki dari ayah atau ibu dengan Paman, Paklik atau Pak Cilik.
- Ego menyebut adik perempuan dari ayah atau ibu dengan Bibi, Buklik, Ibu Cilik atau Mbok Cilik.
- Ego menyebut orang tua ayah atau ibu baik laki-laki maupun perempuan dengan Eyang, Mbah, Simbah, Kakek atau Pak Tuwa. Sebaliknya Ego akan disebut dengan Putu.
- Ego menyebut orang tua laki-laki/ perempuan dua tingkat di atas ayah dan ibu Ego dengan Mbah Buyut. Sebaliknya, Ego akan disebut dengan Putu Buyut atau Buyut.
- Ego menyebut orang tua laki-laki/ perempuan tiga tingkat di atas ayah dan ibu Ego dengan Mbah Canggah, Simbah Canggah atau Eyang Canggah. Sebaliknya, Ego akan disebut Putu Canggah atau Canggah.
#universalkindship
#kekerabatan
#budaya
#culture
#budayajawa