Logo BST Adalah Wayang

Wayang berarti bayangan, gambar, citraan. Zaman pra sejarah (sebelum orang Hindu), alam pikiran nenek moyang orang Jawa masih sangat sederhana. Mereka selalu dikuasai keinginan untuk mengetahui seluk beluk semua masalah yang berada di sekelilingnya. Mereka percaya bahwa roh yang sudah mati dianggap masih tinggal didaerah sekelilingnya. Roh orang yang sudah meninggal diapandang sebagai pelindung yang kuat artinya dapat memberikan perlindungan kepada orang-orang yang masih hidup. Kehadiran roh yang telah meninggal tersebut diharapkan dapat memberi pertolongan dan bantuan atau berkah kepada mereka yang masih hidup.

Berdasarkan angan-angan itu dengan sendirinya orang sampai pada suatu usaha mendatangkan roh-roh itu. Kesempatan itu adalah kesempatan yang sangat penting karena mereka yang masih hidup dapat menghormati roh leluhurnya. Dengan peristiwa ini orang tersebut merasa terjamin kelangsungan nasib baik, kebahagian dan kemakmuran. Harapan-harapan itulah yang mendorong orang menghasilkan pembuatan wayang, dimana orang dapat membayangkan roh-roh yang telah meninggal. Gambar dari roh-roh tersebut bukan gambar realistis dari nenek moyang tapi berwujud remang-remang atau semu.

Wayang melukiskan manusia, binatang, raksasa, tooh berbudi halus, kuat, lucu. Setiap tokoh yang terdapat dalam wayang memiliki ragam yang disebut wanda. Wanda adalah penggambaran watak yang mengungkapkan perasaan dan keadaan tertentu. Setiap tokoh dapat memiliki 4, 5 bahkan 12 wanda yang masing-masing memiliki perasaan dan keadaan berbeda. Hal ini dilihat dari “tundukan kepala, badan, lekukan mata, mata dan mulut, jarak antara mata dan mulut, serta warna yang digunakan.

Pementasan wayang diadakan dalam berbagai acara keluarga dan sosial untuk menjaga kesejahteraan dan keselamatan, misalnya: upacara tingkepan, khitanan, perkawinan, ruwatan, bersih desa.

 #wayang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *