Agenda rasionalis juga berperan penting dalam disiplin ilmu lain yang berorientasi kognitif seperti antropologi dan psikologi, dan sintesis besar Kant (1958 [1781]) sangat penting di sini. Prestasi besar Kant adalah rekonsiliasi pandangan rasionalis / Platonis dengan gagasan filosofis empiris yang berlawanan, yang berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh dengan pengalaman praktis yang masuk akal dan tidak diberikan alasan yang dimiliki secara tahan lama. Sekolah ini terwakili dalam tradisi Barat terutama oleh filsuf Inggris seperti Locke, Berkeley dan Hume, dan berlanjut untuk menjadi sangat berpengaruh di antara filsuf berbahasa Inggris saat ini. Kant sendiri agak rasionalis, tapi rasionalisme dan empirisme memengaruhinya. Memang, Kritiknya tentang pemikiran yang murni adalah upaya yang berani dalam memadukan kedua mazhab filsafat ini, walaupun hasil akhirnya lebih jelas dari sebuah risalah rasionalis, dalam mengemukakan konsep mental bawaan dan universal daripada teori empiris. Bertentangan dengan kaum rasionalis, Kant mengklaim bahwa pengetahuan tidak hanya dapat direduksi menjadi prinsip bawaan, namun seimbang, berlawanan dengan empiris, dia berpendapat bahwa pengetahuan bukanlah refleks dari pengalaman. Kita tahu dunia melalui konsep yang sering diberikan secara bawaan, namun tetap terlepas dari konsep kita. Karena pengetahuan kita tentang dunia dimediasi oleh konsep, kita tidak akan pernah bisa mengetahui secara langsung tentang hal itu; Kita hanya bisa memiliki pengetahuan tentang penampilan. Di sini muncul kembali kontras Plato antara penampilan yang masuk akal dan realitas ideal, namun Kant membantah Plato dengan mengklaim bahwa pengetahuan kita hanya melalui penampilan. Pengetahuan langsung tentang gagasan abadi yang ideal tentang kenyataan berada di luar jangkauan kita. Selanjutnya, apa yang secara langsung disajikan ke dalam pikiran bukanlah penampilan yang holistik dan prestructured, namun kesan yang masuk akal (persepsi, data sensorik, seperti suara, bau, gambar, dll.) masuk ke pikiran dari organ perasaan yang tepat. Ini merupakan perubahan terus-menerus untuk mengubah kesan/pengaruh yang tidak terorganisir. Sejauh ini, ini adalah posisi empiris, tapi dari mana, kemudian kemana, muncul pemahaman kita pada sebuah perintah, dapat diprediksi, dan tampilan realitas yang terstruktur?
Pada titik ini Kant menggunakan pemikiran rasionalisnya. Munculnya kenyataan adalah karena pengenaan konsep mental bawaan terhadap data persepsi organ indera kita. Pikiran kita membangun tatanan ini, seperti yang dikatakan oleh para rasionalis. Bawaan ini, sebelum diberi kategori umumnya bervariasi. Misalnya, kita mengalami semua hal yang melekat dalam ruang dan waktu. Konsep-konsep ini adalah babak eksistensi kita, dan formatif dari semua pemahaman kita tentang realitas. Kategori bawaan pikiran mencakup gagasan matematis seperti konsep kuantitas (kesatuan, pluralitas dan totalitas), konsep modalitas (kemungkinan, eksistensi dan kebutuhan), dan konsep relasional (sebab dan akibat). Kategori ini mengarahkan apa yang pikiran bawa dalam perasaan untuk mengorganisasikannya. Dengan demikian, pengalaman kita adalah sebuah fungsi dari aktivitas pengorganisasian kognitif pikiran melalui gagasan yang diberikan sebelumnya dan pendistribusian, fungsi penerimaan data dari organ perasaan kita. Hubungan antara data sensorik mentah dan kategori bawaan yang diberikan sebelumnya disediakan oleh Kant yang disebut dengan skema. Skema ini memberikan prinsip yang menentukan bagaimana kategori yang sebelumnya diberikan dikaitkan dengan sebuah kesan sensoris tertentu, misalnya, bagaimana “warna merah” dikaitkan dengan sebuah kesan sensoris tertentu dari warna ini. Skema ini diaktifkan oleh data sensoris tertentu ini, namun masuk dalam kategori mental yang memberikan pemahaman koheren terhadap data ini, oleh karena itu sebuah pengalaman terjadi. Dalam terminologi modern, Kant telah meramalkan gagasan representasi mental, sebuah hubungan antara fisik, dunia sensorik dan struktur pemberi kategori pada pikiran (Gardner 1985). Hal ini merupakan gagasan sangat penting yang akan diulas kembali nanti.
#immanuelkant
#kant
#kantian