Masih Saja Terjadi

Anda pernah mendengar istilah “scammer” dari media email, seperti yahoo dan gmail? Atau dari social media seperti instagram, facebook, dan tiktok? Dan mungkin juga melalui media komunikasi seperti sms dan whatsapp? Perlu diketahui bahwa scammer adalah sebuah trik menipu demi mendapatkan uang dengan segala macam cara. Dan yang pasti scammer ini apapun bentuknya akibatnya sangat merugikan korbannya. Korban kadang tidak sadar karena ada satu cara para penipu ini membujuk dengan rayuan-rayuan gombal seperti yang terjadi pada teman saya beberapa tahun lalu.

Kapan sebenarnya terjadi aktifitas penipuan dengan model scammer ini dimulai dan terjadi? Dari beberapa teman yang pernah bercerita juga cerita-cerita yang pernah saya baca, scammer mulai sering terjadi pada 2006 an. Seorang teman bercerita dengan sangat riang bahwa ada bule yang hendak melamarnya. Sebenarnya saya merasa curiga ada bule yang kesasar ke negara Indonesia yang notabene jauh dari negara dia berasal yaitu Inggris.

ini perlu diketahui juga bahwa negara asal para scammer ini kebanyakan adalah dari Inggris. jadi bukan ratu-ratunya saja yang terkenal. Penipunya juga bejibun hingga melintas batas negara. Namun mungkin mereka sudah berkali-kali sukses menipu cici-ciwi Indo yang mudah banget ditipu dengan cara bujuk rayu yang manjur. Sehingga singkat cerita teman saya ini sempat mengirimkan sejumlah uang kepada bule tersebut.

Awalnya si bule PDKT yang cukup intens ke temen saya ini. Nah berhubung temen saya ini jomblo maka bagai gayung bersambutlah cerita keduanya. Beberapa waktu berlalu kemudian bule ini bermaksud mengirimkan hadiah sebagai tanda kedekatan mereka. Dan juga sebagai tanda bahwa bule tersebut serius akan melamar. Hadiah ini akan dikirim ke alamat rumah temen di Blitar. Saat itu mereka sudah menggunakan komunikasi whassap sehingga bisa terlihat online tidaknya sang lawan bicara. Hadiah tersebut sempat difoto oleh si bule ini dengan tulisan nama dan alamat yang dituju. Dia menyebutkan isi dari kotak tersebut adalah laptop baru, tas bermerk Hermes dan sejumlah uang dalam amplop sebesar Rp. 25juta. Dan seketika itu pula teman saya girang, seluruh teman kerabat dan saudara kesemuanya ikut bergembira karena temen saya mengumumkan bahwa dia akan segera mengakhir masa jomblonya.

Namun kemudian sesuatu terjadi, apa itu? Beberapa hari kemudian teman saya ditelpon dengan nomor Malaysia. Dari suaranya terdengar logat Melayu kata teman saya, yang isinya mengatakan bahwa teman saya mendapat paket kiriman dari Inggris yang tidak dikirimkan ke alamat Indonesia dengan alasan tidak ada wakil biro penerimaan paket. Sehingga paket itu dikirimkan ke alamat biro Malaysia. Konsekwensinya teman saya harus mengirimkan sejumlah uang ke biro tersebut dengan jumlah Rp. 10juta agar biro tersebut kemudian mengirimkan paket tersebut ke Indonesia. Saat itu sayapun tidak bisa memberi pertimbangan apapun. Sepertinya baru teman saya ini yang mengalami kisah tertipu oleh bule. Saya tidak bisa memberi diskusi apapun karena memang tidak paham apa yang sedang terjadi.

Dan akhirnya beneran, temen saya benar-benar mengirimkan uang ke bule tersebut dengan akun bank pengiriman ke Malaysia. Tadinya teman saya bilang tidak bisa memberikan uang sebanyak itu, Dan anehnya dari pihak biro Malaysia memberikan keringanan beberapa ribu rupiah saya kurang paham. Dan setelah dikirimkan uang tersebut, apa yang terjadi? Anda sudah bisa mengira sendiri. Yaa.. bule itu sudah tidak bisa dihubungi lagi. Bahkan saat no WA nya dalam keadaan online.

Dan akhirnya tinggal berkeluh kesah saja teman saya. Saya juga tidak bisa menahan sedih. Apalagi teman saya juga sudah sering dibully oleh keluarganya dibilang karena perawan tua.

Ok saya akan coba sampaikan pengalaman teman saya agar teman-teman tidak mudah tertipu oleh bule-bule scammer.

1. Kebanyakan para bule ini menyamar di FB, Instagram dan Tiktok dengan memakai pakaian seragam Army.

2. Namun scammer yang jalani aksinya melalui email akan berperan sebagai orang kaya yang ingin menitipkan sebagian uangnya ke akun bank kita. Bisa jadi ini adalah pencucian uang. Orang ini kadang mengaku sebagai anak dari raja di kerajaan yang digulingkan sehingga ingin menyelamatkan hartanya sebagian ke para korban.

3. Para bule yang sering nampang di socmed ini juga kadang berfoto dengan 2 anaknya yang kecil-kecil atau kembar. Kadang akan mengaku sebagai duda yang ditinggal mati istrinya.

4. Bila mereka sudah bisa berkomunikasi lancar maka akan tiba-tiba memberi hadiah. Hadiah ini berupa kardus berisi laptop, tas mahal, dan sejumlah uang dalam amplop. Setelah difoto kardusnya lalu dikirimkan ke dm korban

5. Bule lebih menyukai korban yang tidak bisa berbahasa Inggris karena ini justru merangsang korban untuk ujug-ujug belajar bahasa Inggris sehingga bule tersebut akan membahaca gaya bahasa inggris korban yang belepotan sehingga akan mudah untuk diperdayakan.

6. Namun bule ini juga akan lebih bersemangat apabila korban bisa berbahasa inggris dengan baik. Tentu saja korban yang tidak paham scammer dan bisa dibujuk rayu karena statusnya yang jomblo.

7. Bule ini juga tak segan-segan menawarkan pergi haji kepada korban apabila korban adalah wanita muslim.

Oleh karena itu wahai para wanita Indonesia, mohon berhati-hati dan waspada ya..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *